Kamis, 07 November 2013

TUGAS MENGENAI " C A M E L S "



Nama               : ASRUL BUDIMAN

NPM               : 121004461201014

Mata Kuliah    : Bank dan Lembaga Keu. Lainnya



CAMELS

Camels adalah singkatan dari Permodalan (capital), Kualitas Aset (asset quality), Manajemen (management), Rentabilitas (earning), Likuiditas (liquidity), sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk).

Analisis CAMELS digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja keuangan bank umum di Indonesia.

A.    Faktor penilaian tingkat kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor yang ditetapkan oleh ketentuan Bank Indonesia atau yang biasa disebut CAMELS.

Perhitungan rasio keuangan menurut metode Camels mempunyai 5 aspek, yaitu :

1.    Capital.

Dengan menggunakan suatu indikator yaitu CAR yang diperoleh dengan membandingkan modal sendiri dengan aktiva tertimbang menurut resiko yang dihitung dari bank yang bersangkutan.

Rumus : CAR = Modal Sendiri

 Aktiva Tertimbang

Pada laporan keuangan diatas CAR mengalami perubahan yang signifikan, pada tahun 2008 sebesar (22.42) sedangkan pada tahun 2009 CAR mengalami penurunan sebesar (15.37). Karena CAR ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar jumlah aktiva yang memiliki resiko yang dibiayai oleh modal selain dana bank, sehingga dapat dikatakan Bank Mandiri tidak mampu mepertahankan sejumlah aktiva yang memiliki resiko.

2.    Assets

Indikator kualitas aset yang dipakai adalah rasio kualitas produktif bermasalah dengan aktiva produktif (NPL).

Rumus : NPL = Kualitas produktif bermasalah / aktiva produktif

Pada laporan keuangan diatas NPL mengalami perubahan, pada tahun 2008 NPL sebesar (1.16) dan pada tahun 2009 NPL mengalami penurunan sebesar (1.4). Karena NPL ini digunakan untuk mengetahui kualitas assets suatu bank, maka dapat disimpulkan bahwa Bank Mandiri tidak bisa mempertahankan kualitas asset pada tahun 2009.

3.    Management

Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja, juga dapat dilihat dari pendidikan serta pengalaman karyawannya dalam menangani berbagai kasus yang terjadi. Unsur-unsur penilaian dalam kualitas manajemen adalah manajemen permodalan, aktiva, umum, rentabilitas dan likuiditas, yang didasarkan pada jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

4.    Earning

Indikator yang dipakai adalah dan BO/PO yang digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi/biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank, dan NIM yang diperoleh dengan membandingkan pendapatan bunga bersih dengan rata-rata aktiva produktif.

Rumus : BO/PO = Total beban operasional / total pendapatan operasional

NIM = Pendapatan bunga bersih / rata-rata aktiva produktif

F  BOPO

Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen lembaga keuangan dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan lembaga keuangan yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Pada tahun 2008 rasio BOPO 69.88 namun pada tahun 2009 naik menjadi 78.12, ini membuktikan pengendalian yang kurang baik antara biaya operasional dengan pendapatan operasionalnya karena rasio naik.

F  NIM

Rasio NIM pada data diatas tahun 2009 mengalami kenaikan, sehingga menjadi 5.49 yang pada tahun 2008 sebesar 5.08. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank.

5.    Liquidity

Indikator yang digunakan adalah loan to deposit ratio (LDR) dan reserve requirement atau giro wajib minimum (GWM). LDR diperoleh dengan membandingkan antara seluruh penempatan dan seluruh dana yang berhasil dihimpun ditambah dengan modal sendiri, sedangkan GWM merupakan perbandingan giro pada Bank Indonesia dengan seluruh dana yang berhasil dihimpun.

Rumus : LDR = Seluruh penempatan / (seluruh dana yang berhasil di himpun + modal sendiri)

GWM = Giro pada bank indonesia / seluruh dana yang berhasil di himpun

F  LDR

Di tahun 2008 (56,64) dan pada tahun 2009 (61.32). Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar.

F  GWM

GWM atau Giro Wajib Minimum milik bank harus tetap terjaga untuk menghindari terjadinya dampak buruk dari system perbankan dan perekonomian.



B.     Matriks Perhitungan / Analisis.

1.     Komponen Capital.

Pada Analisis/Perhitungan ini saya akan menjelaskan salah satu dari beberapa komponen yang ada, yaitu:

v Kecukupan Pemenuhan KPMM terhadap ketentuan yang berlaku, maksudnya adalah KPMM (Kecukupan Penyediaan Modal Minimum) sama dengan CAR(Capital Adequacy Ratio), dimana semakin tinggi CAR maka semakin bagus perusahaan tersebut dan semakin siap untuk menghadapi segala resiko yang akan terjadi. Sedangkan modal digunakan untuk mengcover resiko kerugian. (Rumus=Modal /ATMR)

v Aktiva Produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank, tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan bank dengan mengakumulasikan aktiva produksi bank. Dimana aktiva produktif lancar sebesar 0 % dan 100% digolongkan sebagai aktiva produktif yang macet. Dalm perhitungan ini semakin kecil ratio maka akan menunjukkan pembayaran kredit yang baik serta tingkat kesehatan bank yang semakin baik. (Rumus =Aktiva produktif yang diklasifikasikan / Modal Bank)

2.    Komponen Asset Quality

Pada Analisis/Perhitungan ini saya akan menjelaskan salah satu dari bebrapa komponen yang ada, yaitu:

v Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan total aktiva produktif, dalam perhitungan ini semakin kecil ratio maka semakin baik kondisi bank.

(Rumus = Aktiva produktif yang diklasifikasikan / Aktiva Produktif).

v ebitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit, maksudnya debitur inti adalah debitur kelas kakap(besar)yang meminjam kredit dalam jumlah besar. Dalam perhitungan ini semakin kecil ratio maka semakin baik.

(Rumus=Debitur inti/Total Kredit)

example : Jika 2 bank memberikan kredit 100M, dimana bank 1 untuk 10 org, sedangkan bank 2 untuk 100 org, maka yang lebih beresiko besar adalah bank yang memberikan kredit pada 10 org. (Semakin besar penyebaran (diversifikasi) kreditnya, maka semakin baik bagi bank).

3.    Komponen Management

Pada Analisis/Perhitungan ini saya akan menjelaskan salah satu dari beberapa komponen yang ada, yaitu:

v Management Umum, dinilai berdasarkan Good Corporate Governance yang terdiri dari struktur dan komposisi pengurus bank, Penanganan conflict of interest, Independensi pengurus bank dan mencegah penurunan kualitas Good Corporate Governance.

v Kepatuhan Bank, maksudnya adalah BMPK (Batas maksimum pemberian kredit) sama dengan Legal Lending Limit yang mengalirkan kredit pada orang yang masih memiliki hub dekat, dan harus sesuai dengan batas yang telah ditetapkan oleh bank Indonesia tentang BMPK yang berlaku, dimana penilaiannya berdaarkan frekuensi materialitas pelanggaran dan pelampauan, dan penyeselesaian BMPK.

4.    Komponen Earning

Pada Analisis/Perhitungan ini saya akan menjelaskan salah satu dari beberapa komponen yang ada, yaitu:

v Return on Asset, dimana return yang diperoleh berrdasarkan total asset

(Rumus= laba sebelum pajak / Rata-rata total asset)

v Return on Equity, dimana return yang dihasilkan berdasarkan jumlah equity (Rumus= laba setelah pajak / rata-rata modal inti)

5.    Komponen Liquidity

Pada Analisis/Perhitungan ini saya akan menjelaskan salah satu dari beberapa komponen yang ada, yaitu:

v Loan to deposits ratio(LDR), dimana kredit diberikan pada pihak ketiga dan dana pihak ketiga terdiri dari giro, tabungan dan dposito. (Rumus= kredit/ dana pihak ketiga)

v Proyeksi cash flow 3 bulan mendatang, dimana Net cash flow merupakan proyeksi cash flow selama 3 bulan. (Rumus=net cash flow/ dana pihak ketiga)

6.    Sensitivity to market Risk

Pada Analisis/Perhitungan ini saya akan menjelaskan salah satu dari beberapa komponen yang ada, yaitu:

v Kecukupan penerapan system management resiko pasar(market Risk), dimana penerapan bank terhadap system management resiko pasar terdiri dari: kecukupan kebijakan, prosedur,dan penetapan limit resiko pasar.

Pada kertas kerja dalam menetapkan peringkat komponen permodalan yang melakukan pemeriksaan dan pemberian peringkat/rating adalah orang yang benar-benar mengetahui kondisi bank dengan baik. Dimana berdasarkan kertas kerja tersebut analisis dan kesimpulannya mempertimbangkan unsure judgment yang didasarkan pada materialitas dan siqnifikan dari setiap komponen penilaian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar